Tugas 1

 

Tugas 1

Kasimaldi

NIM.22155003

 

1. Apa Komponen Kunci Dari Kerangka Kerja Pembelajaran Abad 21?

Kerangka kerja pembelajaran abad 21 adalah sebuah kerangka yang dibuat untuk mengintegrasikan keterampilan-keterampilan abad 21 di dalam proses pembelajaran di sekolah. Komponen kunci dari kerangka kerja pembelajaran abad 21 adalah keterampilan-keterampilan abad 21 yang harus dikuasai peserta didik agar mampu berhasil dalam pekerjaan dan kehidupan.  kerangka pembelajaran abad 21 menjelaskan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian yang harus dikuasai peserta didik.

Beberapa keterampilan kunci dalam kerangka pembelajaran abad 21 adalah daya cipta dan inovasi, kolaborasi, komunikasi, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis. Keterampilan-keterampilan tersebut dianggap penting untuk dipelajari di era abad 21 karena dapat membantu peserta didik dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan, keterampilan daya cipta dan inovasi, kolaborasi, komunikasi, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis merupakan beberapa elemen kunci yang mampu merepresentasikan apa itu pembelajaran abad 21.

Secara keseluruhan, komponen kunci dari kerangka kerja pembelajaran abad 21 adalah keterampilan-keterampilan abad 21 seperti daya cipta dan inovasi, kolaborasi, komunikasi, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis. Keterampilan-keterampilan ini dianggap penting untuk dikuasai peserta didik agar mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan.

 2. Bagaimana Anda menggambarkan status teknologi tersebut kesenjangan di sekolah PK-12 saat ini?

kesenjangan teknologi di sekolah di masa pandemi menjadi isu yang penting. Kesenjangan teknologi dapat terjadi akibat ketidakmerataan akses terhadap teknologi digital antara siswa, guru, dan sekolah Untuk mengatasi masalah ini, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan konsep kolaborasi antara pemerintah daerah dan instansi yang terkait dapat dilakukan. Selain itu, alternatif solusi seperti penggunaan aplikasi software atau perangkat lunak bernama Zoho Connect dapat membantu pemeran pendidikan mengejar ketinggalannya dalam menggunakan teknologi.

Dalam rangka mengatasi kesenjangan teknologi di sekolah, pihak sekolah dan pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa semua siswa dan guru memiliki akses yang merata terhadap teknologi digital dan dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan pembelajaran.

3. Apa perbedaan antara teknologi dan media?

Teknologi dan media adalah dua konsep yang berbeda tetapi berkaitan erat. Teknologi merujuk pada alat, perangkat, dan sistem yang digunakan untuk memfasilitasi atau meningkatkan suatu proses atau kegiatan tertentu, sedangkan media merujuk pada sarana atau platform yang digunakan untuk menyampaikan atau memperoleh informasi. Salah satu contoh penggunaan teknologi dalam pendidikan adalah Teknologi Pembelajaran, yang melibatkan penggunaan perangkat teknologi dan media untuk mencapai tujuan pembelajaran . Di sisi lain, media merupakan sarana bagi masyarakat dalam mencari informasi, dan perkembangan teknologi memungkinkan media untuk berkembang dan muncul media baru .

Meskipun terdapat perbedaan antara teknologi dan media, namun keduanya dapat saling mendukung dalam penggunaannya. Teknologi dapat meningkatkan kemampuan media dalam menyediakan dan menyampaikan informasi dengan cara yang lebih efektif, sedangkan media dapat menjadi platform yang digunakan untuk memperkenalkan teknologi baru kepada masyarakat. Dalam konteks pembelajaran, penggunaan teknologi dan media dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Teknologi pembelajaran memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang lebih efektif dan efisien, sementara media pembelajaran dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dan memfasilitasi pembelajaran melalui platform yang mudah diakses.

4. Apa saja enam kategori dasar media dan kuncinya fitur masing-masing?

Media sosial merupakan bentuk komunikasi digital yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari kita. Terdapat banyak jenis media sosial yang berbeda, dan masing-masing memiliki kategori yang berbeda pula. Berikut ini adalah enam kategori dasar media sosial masing-masing:

1. Blogging Platforms (Layanan Blog) Layanan blog merupakan media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan mempublikasikan konten dalam bentuk tulisan. Pengguna dapat berbagi pemikiran, pandangan, pengalaman, dan informasi tentang berbagai topik. Contoh platform blogging yang populer adalah WordPress dan Blogger

 

2.Social Networks (Jaringan Sosial) Jaringan sosial adalah jenis media sosial yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan orang lain dan membangun hubungan. Pengguna dapat berbagi konten dalam berbagai bentuk, termasuk gambar, video, dan teks. Contoh jaringan sosial yang populer adalah Facebook dan Twitter

 

3.Microblogging Platforms (Layanan Microblog) Layanan microblog adalah jenis media sosial yang memungkinkan pengguna untuk berbagi konten dalam bentuk teks singkat, biasanya tidak lebih dari 140 karakter. Contoh layanan microblog yang populer adalah Twitter

4.Media Sharing Networks (Jaringan Berbagi Media) Jaringan berbagi media adalah jenis media sosial yang memungkinkan pengguna untuk berbagi konten multimedia, seperti foto dan video. Contoh jaringan berbagi media yang populer adalah Instagram, YouTube, Snapchat, dan TikTok

5.Discussion Forums (Forum Diskusi) Forum diskusi adalah jenis media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membahas topik tertentu dan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki minat serupa. Konten yang dibagikan di forum diskusi umumnya berupa tulisan. Contoh forum diskusi yang populer adalah Reddit

6.Social bookmarking and news networks (Jaringan Bookmarking dan Berita Sosial) Jaringan bookmarking dan berita sosial adalah jenis media sosial yang memungkinkan pengguna untuk berbagi dan mengelola konten tertentu, seperti artikel berita atau blog, dan menandainya dengan "bookmark" atau "disukai". Contoh jaringan bookmarking dan berita sosial yang populer adalah Digg dan StumbleUpon.

Selain kategori-kategori dasar tersebut, terdapat juga beberapa fitur kunci yang umumnya ada dalam media sosial, seperti fitur aksesibilitas web, yang memungkinkan pengguna dengan berbagai tingkat keterbatasan fisik untuk

 

5. Dengan cara apa guru dan siswa menggunakan teknologi dan media berbeda?

Guru dan siswa menggunakan teknologi dan media berbeda dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa teknologi dan media yang dapat digunakan, seperti media pembelajaran daring, video projector, gambar, dan peta  Guru dan siswa dapat menggunakan media pembelajaran daring seperti Zoom Meeting, Google Classroom, Google Meet, WhatsApp Groupchat, Youtube, dan Webex. Namun, tidak semua guru menggunakan media tersebut, terutama di sekolah terpencil. Selain media daring, guru dan siswa juga dapat menggunakan media seperti video projector untuk menampilkan presentasi atau video pendek untuk memperkuat pesan yang disampaikan

Selain teknologi, media seperti gambar dan peta juga digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Media ini dapat merangsang pemikiran, minat, dan rasa ketertarikan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru  Dalam menggunakan teknologi dan media yang berbeda, penting bagi guru untuk memahami dan menguasai media yang digunakan agar dapat memaksimalkan proses pembelajaran dan memperkuat pesan yang disampaikan kepada siswa

 

6. Apa ciri utama dari delapan jenis literasi yang dibutuhkan oleh siswa saat ini?

Literasi merupakan kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki dalam menghadapi era informasi saat ini. Berdasarkan hasil pencarian, terdapat 8 jenis literasi yang dibutuhkan oleh siswa saat ini, yaitu:

1.Literasi informasi: Kemampuan untuk mencari, menilai, dan menggunakan informasi secara efektif dan efisien.

2.Literasi media: Kemampuan memahami bentuk media dan menyerap informasi yang disampaikan media dengan baik, serta mampu memilah mana informasi yang baik dan mana yang buruk.

3Literasi sains: Kemampuan memahami konsep sains dan teknologi, serta mampu melakukan penilaian kritis terhadap informasi ilmiah.

4.Literasi matematika: Kemampuan untuk memahami dan menggunakan konsep matematika secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

5.Literasi finansial:Kemampuan untuk memahami konsep keuangan dan mampu mengelola keuangan secara bijaksana.

6.Literasi budaya:Kemampuan untuk memahami perbedaan budaya dan nilai-nilai yang berbeda di antara masyarakat.

7.Literasi kewargaan:Kemampuan untuk memahami dan terlibat dalam isu-isu sosial dan politik di masyarakat.

8.Literasi teknologi: Kemampuan untuk memahami teknologi dan mampu menggunakannya secara efektif.

Ciri utama dari ke-8 jenis literasi tersebut adalah kemampuan untuk melakukan penilaian kritis terhadap informasi yang diterima dan menggunakan pengetahuan tersebut secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, literasi juga melibatkan kemampuan untuk berpikir kritis, mengambil keputusan yang bijaksana, dan berkomunikasi dengan baik. Semua jenis literasi tersebut sangat

 

 

7. Bagaimana Anda menggambarkan ketiga jenis instruksi tersebut (tatap muka, jarak, dan campuran) yang berhubungan dengan kontinum kelas?

Dalam konteks pembelajaran di Indonesia, ketiga jenis instruksi yang dimaksud adalah pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh, dan pembelajaran campuran. Pembelajaran tatap muka adalah pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dengan interaksi langsung antara guru dan siswa, dan siswa berada di lingkungan sekolah secara fisik. Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka tetap akan digelar pada Juli 2021  Namun, Nadiem menekankan bahwa orangtua memiliki hak mutlak untuk menentukan apakah anaknya sudah boleh ikut sekolah tatap muka atau belum.

Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran yang dilakukan dari jarak jauh, biasanya melalui media dare seperti video conference atau platform pembelajaran online. Pembelajaran ini dilakukan untuk meminimalkan kontak fisik di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

Pembelajaran campuran adalah kombinasi dari pembelajaran tatap muka dan jarak jauh. Dalam pembelajaran campuran, dapat belajar di kelas secara tatap muka siswa pada hari tertentu dan belajar dari jarak jauh di hari lain. Model pembelajaran campuran ini diharapkan dapat memberikan keleluasaan kepada siswa dan guru dalam mengatur waktu dan metode pembelajaran.

Dalam kontinum kelas, ketiga jenis instruksi tersebut dapat diartikan sebagai suatu spektrum pembelajaran yang menunjukkan tingkat interaksi fisik antara guru dan siswa. Pembelajaran tatap muka memiliki interaksi fisik paling besar, sedangkan pembelajaran jarak jauh memiliki interaksi fisik paling sedikit. Pembelajaran campuran berada di antara keduanya, dengan interaksi fisik yang berbeda-beda tergantung pada model yang diterapkan.

Sementara itu, keputusan untuk menggunakan salah satu jenis instruksi tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi pandemi, kebutuhan belajar siswa, dan ketersediaan teknologi. Sebagai orang tua atau siswa, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan menentukan jenis pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing.

 

 

 

 

8. Untuk apa perhatian utama tentang hukum hak cipta kegunaan pendidikan

Hukum hak cipta memainkan peran penting dalam mengatur penggunaan karya-karya intelektual dalam konteks pendidikan. Tujuan dari pelaksanaan hukum hak cipta adalah untuk melindungi hak eksklusif, hak moral, dan hak ekonomi bagi pencipta karya Oleh karena itu, perhatian utama tentang hukum hak cipta dalam konteks pendidikan adalah untuk memastikan bahwa penggunaan karya intelektual dalam proses pembelajaran dan pengajaran dilakukan dengan mematuhi aturan hukum hak cipta dan tanpa melanggar hak cipta pencipta.

Penggunaan karya-karya intelektual dalam konteks pendidikan dapat meliputi penggunaan bahan bacaan, buku, jurnal, dan sumber daya online seperti video dan gambar. Dalam hal ini, penggunaan karya-karya tersebut harus mematuhi batas-batas yang ditetapkan oleh hukum hak cipta, seperti penggunaan yang bersifat fair use atau penggunaan yang diizinkan oleh pemilik hak cipta

Namun, meskipun hukum hak cipta berlaku dalam konteks pendidikan, ada pula manfaat yang diberikan untuk kepentingan pendidikan. Contohnya, di beberapa negara, ada undang-undang yang memungkinkan penggunaan karya-karya intelektual untuk tujuan pendidikan atau penelitian, tanpa harus meminta izin atau membayar royalti kepada pemilik hak cipta  Oleh karena itu, perhatian utama tentang hukum hak cipta dalam konteks pendidikan adalah untuk memastikan bahwa penggunaan karya-karya intelektual dalam proses pembelajaran dan pengajaran dilakukan dengan mematuhi aturan-aturan hukum hak cipta dan tanpa melanggar hak-hak pencipta. Hal ini tidak hanya penting untuk melindungi hak-hak pemilik hak cipta, tetapi juga untuk mendorong inovasi dan kreativitas

 

 

Komentar